Program Studi Tadris IPA Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Sultan Syarif Kasim Riau menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Integrasi AI dalam Pembelajaran IPA Berbasis STEM: Peluang dan Tantangan Riset” pada Kamis, 12 Agustus 2025. Acara yang berlangsung mulai pukul 11.00 WIB di Aula Coklat lantai 2 FTK ini dibuka secara resmi oleh Dekan FTK UIN Suska Riau. Kegiatan ini dihadiri oleh ketua dan sekretaris jurusan, serta perwakilan program studi di lingkungan FTK, sebagai wujud komitmen fakultas dalam mengembangkan inovasi pembelajaran yang adaptif terhadap perkembangan teknologi.
Narasumber utama dalam FGD ini adalah Prof. Dr. H. Chaerul Rochman, M.Pd., CIQaR, Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung, yang dikenal luas sebagai pakar pendidikan sains berbasis teknologi. Dalam paparannya, Prof. Chaerul menekankan pentingnya pembelajaran mendalam (deep learning) yang menitikberatkan pada pemahaman konseptual, keterlibatan aktif peserta didik, dan aplikasi nyata di dunia nyata. Ia menggarisbawahi bahwa pendekatan Science, Technology, Engineering, Mathematics (STEM) menjadi kerangka utama dalam transformasi pendidikan abad ke-21, terlebih dengan dukungan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Materi yang disampaikan juga menyoroti kebijakan pemerintah dalam mendorong integrasi AI-STEM di sekolah dan perguruan tinggi. Prof. Chaerul menjelaskan bahwa pemanfaatan AI, seperti ChatGPT dan platform adaptive learning, mampu membantu guru mengidentifikasi miskonsepsi siswa, memperkuat pembelajaran personal, serta meningkatkan keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis, kolaborasi, dan kreativitas. Menurutnya, Kurikulum Merdeka memberi ruang yang luas untuk menerapkan model pembelajaran ini secara terintegrasi.
Selain peluang, narasumber juga memaparkan sejumlah tantangan implementasi AI dalam pembelajaran STEM, di antaranya kesenjangan akses teknologi, kurangnya kompetensi guru dalam AI-STEM, serta isu etika seperti privasi data dan bias algoritma. Untuk mengatasi hambatan tersebut, Prof. Chaerul merekomendasikan adanya program pelatihan guru berbasis micro-credential, kolaborasi lintas sektor, serta penyediaan infrastruktur teknologi yang merata, khususnya bagi sekolah di daerah 3T.
Diskusi yang berlangsung setelah pemaparan materi menjadi wadah interaktif bagi peserta untuk berbagi pengalaman dan ide dalam mengintegrasikan AI ke dalam pembelajaran IPA berbasis STEM. Peserta aktif mengajukan pertanyaan dan memberikan masukan terkait praktik baik yang telah mereka lakukan, sehingga FGD ini tidak hanya bersifat transfer ilmu dari narasumber, tetapi juga forum kolaborasi akademik yang produktif.
Di akhir sesi, dilakukan penyerahan cendera mata sebagai bentuk apresiasi kepada narasumber. Penyerahan dilakukan oleh Dekan FTK, Wakil Dekan I, dan Ketua Prodi Tadris IPA UIN Suska Riau. Momen ini menjadi simbol terjalinnya hubungan kemitraan akademik antara UIN Suska Riau dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung dalam mengembangkan riset dan inovasi pembelajaran berbasis teknologi.
Melalui kegiatan ini, diharapkan sivitas akademika FTK UIN Suska Riau semakin siap mengimplementasikan pembelajaran IPA berbasis STEM yang terintegrasi dengan AI. FGD ini tidak hanya memperluas wawasan dosen dan mahasiswa, tetapi juga menjadi langkah strategis untuk memperkuat riset pendidikan yang relevan dengan tuntutan era digital, sekaligus mempersiapkan generasi pembelajar yang adaptif, kreatif, dan berdaya saing global.